Sungguh aku telah terjerat empat hal yang melemparku dari kemuliaan...
Iblis, dunia, nafsu, serta bisikan syetan.
Dari mana aku bisa mengharap lepas darinya wahai Rabb? tolonglah hamba, ampunilah hamba... Tiada yang dapat aku harap terlepas darinya melainkan Engkau...
Mataku, tak menangiskah kamu lantaran dosaku
Hilang percuma umurku, sementara aku tak tahu...
Sungguh lengah dan hatiku lalai
Habis umurku sedang dosaku terus bertambah, kusambung dosa dengan dosa
Dan ku harap derajat jannah dalam kenikmatan yang kekal
Padahal ku tahu, Adam dan Hawa dikeluarkan dari tempat yang tinggi karena satu dosa saja...
Kita akan mati dan binasa, namun jika kita mati dosa-dosaku tidak akan mati dan binasa.
Aduhai celaka, kedua mata yang tiada guna, karena dua mata tidak berguna bagi orang-orang yang buta hatinya.
Wahai yang selalu ketagihan melakukan dosa...
Tidakkah malu, meski sendiri, Allah menyertai
Aku tertipu, merasa dibiarkan Rabbku dan kesalahanku terus ditutupi-Nya, sepanjang kesalahanku...
Jangan kira akan bahagia selamanya
Siapa yang bahagia sesaat, ia akan segera sengsara beberapa lama
Jangan kira terlena dengan kemewahan masa muda
Betapa banyak pemuda yang mati sebelum tua
Wahai yang telah beruban rambutnya...
Andai aku bisa menasehati diriku
Takkan ada orang yang bermewah-mewahan sepertiku
Tiang segala urusan adalah taqwa pada Allah
Maka jalan ketaqwaan itu untuk kebaikan urusanmu
Segeralah bertekad untuk taat kepada-Nya
Karena kita tidak tahu kapan umur akan habis
Aku perhatikan manusia
Sungguh mereka sangat mengherankan
Hampir-hampir akalku tak kuat memikirkannya
Sungguh, manusia itu telah banyak mendengar peringatan-peringatan
Banyak diingatkan dengan akhirat
Kemudian mengerti kebenaran
Orang yang menasehatinya itu, dan menangis, cemas, dan gelisah atas kelalaiannya
Bertekad untuk memperbaikinya
Namun, amalnya lemah dibanding dengan tekadnya
Maka, janganlah disibukkan dengan dunia dan segala perhiasannya
Sebab, setiap saat kita berjalan menuju ajal
Hari-hari kita terlipat dan itu bertahap
Aku belum pernah melihat sesuatu yang pasti tiba melebihi kematian
Karena dibatasi angan-angan
Seolah kematian itu tak datang
Alangkah buruk maksiat di usia dini
Padahal orang yang beruban mulai sibuk
Berlabuh dari dunia dengan bekal taqwa
Umur kita hanya beberapa hari dan itu sangatlah singkat
Mereka tak menaruh harapan lagi ketika melihat dosa-dosaku
Apakah menurut mereka, mereka Maha Pengampun lagi Maha Penyayang?
Biarkan meskipun banyak dosaku
Sesungguhnya yang mengampuni dosa besar hanyalah Dzat Yang Maha Besar
Kita hanya bermain-main
Menghabiskan hari-hari kita
Dosa demi dosa susul menyusul
Wahai, seandainya Allah memberikan ampunan pada dosa yang lalu dan memberikan ijin bagiku untuk bertaibat
Maka, aku mau bertaubat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar