Fisika merupakan ilmu Allah juga.
Fisika adalah ilmu yang secara luas mengkaji ayat-ayat Allah, yang terbentang
di alam semesta. Para ulama sering menyebutnya ayat kauniyah. Dengan demikian, jika kita mempelajari Fisika,
sesungguhnya kita juga sedang membaca ayat-ayat Allah. Bahkan dalam ilmu Islam,
Fisika disebut sebagai Ilmu Ath-thabi’ah.
Ath-thabi’ah salah satunya bermakna “jejak” atau “tanda”. Dengan demikian,
dalam pandangan Islam, ilmu Fisika memliki arti yang sangat dekat dengan sang
Pencipta alam. Lebih dari itu istilah ‘ilmu,
‘alam, ‘aalamat (tanda), dan ‘aamal
memiliki keterkaitan yang jelas dalam bahasa Arab.
Sains artinya penyelidikan tentang alam
untuk menemukan kebenaran tentang cara alam ini bekerja dan lebih jauh lagi
menemukan hukum-hukum yang mengaturnya. Fisika adalah bagian terbesar dari
Sains, selain Kimia, Biologi, dan ilmu-ilmu pasti lainnya.
Para ilmuan muslim sejak dulu telah
menggunakan alat-alat ukur untuk menemukan keteraturan ciptaan Allah SWT. Bagi
mereka, menemukan keteraturan alam juga merupakan bentuk ibadah yang setara
dengan ibadah-ibadah ghair-mahdah
lainnya. Hal inilah yang membuat para ilmuan muslim terdahulu selain shalih
dalam beribadah, juga begitu gigih dan tekun dalam meneliti alam semesta.
Pada umumnya, motivasi yang mendorong para ilmuan muslim untuk
membuat alat-alat ukur adalah sebagai alat bantu ibadah, yaitu sebagai penunjuk
arah kiblat. Selain itu, juga untuk mempermudah masyarakat dalam menjalankah kehidupan
sehari-hari. Semangat inilah yang harus kita tiru saat ini, yaitu bahwa
motivasi dalam belajar adalah ibadah dan sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat umum. Tanpa semangat yang menyala dan motivasi yang benar dalam
mencari ilmu, kegemilangan peradaban tak akan pernah diraih.
Kita dapat mengamati dan menganalisa
alam semesta melalui pengukuran-pengukuran. Namun, tidak cukup hanya dengan
pengukuran. Labih jauh dari itu, kita harus dapat menyatakan pengukuran
tersebut ke dalam angka-angka yang dapat dihitung.
Ilmu Fisika pada dasarnya selalu
berhubungan dengan pengukuran, baik pengukuran secara langsung, seperti
mengukur waktu, panjang, dan massa, ataupun pengukuran secara tidak langsung,
seperti mengukur energi, gaya, dan kecepatan. Dalam Fisika, pengukuran saja
tidak cukup, pada tahap selanjutnya pengukuran tersebut haruslah menghasilkan
angka-angka yang dapat dihitung, dan akhirnya diinterpretasikan (ditafsirkan).
Semua hal yang bisa diukur dan dinyatakan dalam angka, dalam ilmu Fisika
disebut dengan istilah quantity atau
“besaran” (besaran Fisika).
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar