Entri Populer

Minggu, 10 Maret 2013

tentang C.I.N.T.A


Cinta untuk hari ini…
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” .::(QS. An-Nuur: 26)::.

Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya, walaupun jalan yang akan kalian lalui terjal berliku. Dan bila sayap-sayapnya datang merengkuhmu, pasrah serta menyerahlah, meskipun pedang yang tersembunyi di balik sayap itu akan melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya akan membuyarkan mimpi-mimpimu, bagai angin utara yang memporak-porandakan taman. Sebagaimana ia memahkotaimu, cinta juga akan menyalibmu. Sebagaimana ia menumbuhkan kuncup dedaunmu, maka ia juga akan memotong akar-akarmu. (Kahlil Gibran, Sang Nabi)

Sehingga, seseorang pernah berkata. “Cinta adalah cermin bagi seseorang yang sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahanlembutan dirinya dalam citra kekasihnya. Karena sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali terhadap dirinya sendiri”. Jika cinta tumbuh karena kesesuaian dan kecocokan, maka cinta itu akan menjadi kokoh dan kuat, tidak sirna kecuali oleh penghambat yang lebih kuat dari penyebab cinta itu sendiri. Jika cinta dilatarbelakangi tujuan tertentu pada diri orang yang dicintai, maka cinta itu akan cepat sirna jika tujuan dibalik cinta itu sirna. Sebagian dokter berkata, “Cinta adalah keterpaduan jiwa dan jiwa, karena adanya kesesuaian dan kecocokan. Jika air bercampur dengan air, maka keduanya sulit dipisahkan. Sehingga cinta antara dua orang sudah menyatu, yang satu akan menderita karena penderitaan yang lain, yang satu ikut sakit karena yang lain sakit, tanpa disadarinya.”
Apabila cinta masuk ke dalam diri seorang manusia, maka ia dapat mendorong seorang penakut jadi pemberani, orang kikir menjadi dermawan, mencuci pikiran orang yang dungu, memfasihkan lidah orang yang gagap, membangkitkan keinginan orang yang lemah, merendahkan kehormatan para raja, menampakkan kehebatan para pemberani, merupakan pintu pertama yang membelah pikiran dan kecerdikan, karenanya ada tipu daya yang halus, gejolak menjadi tenang, akhlak dan kepribadian menjadi tertata, ada kegembiraan yang menari-nari di dalam jiwa dan kesenangan yang bersemayam di dalam hati. Seseorang tidak akan bisa menghindar dari cinta kecuali orang yang hatinya keras dan bodoh, yang tidak memiliki keutamaan dan pemahaman, serta orang yang kasar perangainya, kurang waras atau tidak mempunyai gairah.
Apabila seorang pria atau wanita sedang jatuh cinta, maka dia mempunyai tanda-tanda yang membuktikannya. Tapi, ada perbedaan diantara keduanya diantaranya dikatakan bahwa cinta bagi seorang pria itu ibarat gunung. Ia besar tapi konstan dan rentan. Sewaktu-waktu ia bisa saja meletus, memuntahkan lahar, dan menghancurkan apa saja yang ditemuinya. Sedangkan cinta bagi seorang wanita bagaikan kuku. Ia hanya seujung jari tapi ia tumbuh perlahan-lahan, diam-diam dan terus-menerus bertambah. Jika ia dipotong, ia tumbuh dan tumbuh lagi. Tanda-tanda orang jatuh cinta baik itu pria atau wanita yang sebagiannya dapat terangkum dalam ungkapan yang indah bahwa “Cinta itu ibarat pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah ketakutan kepadanya, daun-daunnya adalah malu kepadanya, buahnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bagian yang lowong, berarti cinta itu berkurang.”
  Cinta takkan memberikan apa-apa pada kalian, kecuali keseluruhan dirinya, dan ia pun tidak akan mengambil apa-apa dari kalian, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki atau dimiliki, karena cinta telah cukup untuk cinta. (Kahlil Gibran, Sang Nabi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar